beribu getir kau tumpahkan pada pelupuk mata hingga kelu
desahan lirih cinta menasbih namamu tak ketuk pintu pengorbanan
dan ketika kaki ini lelah tertatih setelah begitu rutin
asa kuteteskan pada dinding jiwamu. kau pilu.
kau kata tak ada cinta lagi untukmu
lalu apa kau tahu
tiap butiran cinta jiwa ini terpahat namamu
dan kugulirkan dalam nyanyian rindu kecemasan
apa kau tak sadar pula
betapa dalam persembahan akan semua rasa
atas segala goresan yang ingin memakna
kenapa tak jua mengerti, dirimu yang kunanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar