ketika kaki mungilku hendak beranjak keluar ambang pintu rumah
menuju tempat berkumpulnya wajah kanak di bangku-bangku diniyah
ibuku berpesan “Jangan lupa memasukkan bekalmu ke dalam tas.
Supaya nanti kamu tidak lapar dan dahaga.”
tatkala dalam tapak dewasaku
hedak berlalu menuju sebuah tanah baru
ayahku berpesan “Genggamlah selalu amanah dari Tuhanmu dan jangan pernah
kamu melepaskannya. Karena dia yang akan menjaga kesucian jiwa dan ragamu.”
hingga masa terus bergulir
membawa kaki-kaki bergegas melintasi pasir
menyisakan lelah di kala terang berada di batas akhir
dan genggamanku tidak lagi erat seperti dulu
merenggang perlahan dan nyaris terlepas
mengantar diri terhempas di dalam kegelapan yang meluas
lalu sebilah cahaya melintas di ujung penglihatan malam
mengajak langkah lemahku tertatih menyusul dan bertekad meraihnya
menjadikannya suluh dalam pencarian
bekalku yang terlepas dalam perjalanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar