Senin, 14 Februari 2011

Syukur Untuk Sukses

subahanallah..
tidak ada kata yang mampu saya ucapkan untuk nasyid nge-rapp ini..
lagu ini mengingatkan saya untuk selalu bersyukur..bersyukur..dan bersyukur..
Syukur, inilah satu jenis perasaan yang jarang bermukim permanen di hati kita. Istilahnya "kadarkum" (Kadang sadar, kadang kumat) hehe...

syukur dan sukses, erat sekali kaitannya. sudah baca buku kecil berpengaruh besar The Secret? Dipaparkan di sana, syukur adalah anak tangga mutlak untuk memastikan kesuksesan. Wejangan si pengarang, "Bayangkanlah hal-hal yang Anda dambakan dengan penuh rasa syukur, seakan-akan Anda sudah menerimanya. Dengan demikian, Anda akan menerimanya segera!" Inilah hasil kerja dari hukum tarik-menarik yang universal.

Baca juga tuh buku fenomenal dan kontroversial The Hidden Messages in Water. buku yang direkomendasikan oleh pakar pengembangan diri kelas dunia, Anthony Robbins dan John Gray ini dituliskan bahwa air seolah-olah dapat mengerti bahasa manusia. Lebih jauh lagi, kristal air akan memperagakan bentuknya yang paling apik dan menarik apabila diperdengarkan kata ‘syukur' dan ‘cinta' dalam bahasa apapun..
(ciyee.. ngerti juga tuh aer..hahah..)
apa maksudnya? maksudnya tuh.. alam semesta kan berasal dari air. Semua kehidupan juga bermula dari air. Dan yang terpenting, 70 persen tubuh manusia terdiri dari air (kaya iklan aer A*ua aja yak? ahag..) . jadi, setiap kali sampeyan menyebut kata ‘syukur' atau menyimpan rasa syukur, pada waktu yang sama sampeyan membekali diri dengan energi-energi positif yang sangat sampeyan butuhkan untuk menggapai sukses. Tambahan lagi, kata ‘syukur' dan rasa syukur memendam setumpuk manfaat yang lain, di antaranya menyejukkan hati dan memungkinkan sampeyan menuai hikmah dari berbagai kejadian.

jadi g usah heran klo semua agama menganjurkan dan mengajarkan kita untuk menghafalkan dan melafalkan kata ‘alhamdulillah', ‘puji Tuhan' atau yang sejenis sebanyak-banyaknya. bahkan sampai ribuan kali sehari. Ternyata, ini bukan semata-mata soal kalkulasi pahala. Jauh-jauh hari Yang Maha Kuasa telah merancang ini sebagai modal untuk sukses.

Apalagi Ia telah berkomitmen di kitab-Nya, "Sesungguhnya jika engkau bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepada engkau." Dan tentunya kita yakin bahwa Ia akan menepati janjinya. Akhirnya, janganlah kita cuma pandai meminta. Lengkapi pula dengan bersyukur.

"Sujudku…
pun takkan memuaskan inginku
untuk hanturkan sembah sedalam kalbu
Adapun kusembahkan syukur pada-Mu Ya Allah
Untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta
Dan perjalanan yang sejauh ini tertempa
Alhamdulillah… pilihan dan kesempatan
Yang membuat hamba mengerti
lebih baik tentang makna diri
Semua lebih berarti akan mudah dihayati.
Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah…"



* NB : sampeyan = Anda,
video : http://www.youtube.com/watch?v=CdYyWpvlhc0
alhamdulillah - too phat feat yasin & dian sastro

Sabtu, 12 Februari 2011

Berita Duka

pagi ini, ku mulai seperti biasa dengan menyapu rumah mulai dari belakang hingga teras depan. tak cukup banyak kotoran, hanya serangga-serangga kecil yang suka nempel di lampu. apa namanya ya? hehe..

dengan sigap, dan penuh semangat saya selesaikan lebih awal.
ndak lupa aku mampir ke kolam yang ada di depan rumah buat ngasi makan Lele-lele kesayangan..
tapi apa yang terjadi?
saya menemukan satu Lele saya yang cantik & montok berada di daratan, tepat di pinggir kolam.
Aku menatap dengan pandangan penuh kengerian. Pupil mataku membesar dan membeku. Otot-otot leherku mengeras kaku. Gigi-gigiku mengatup beradu atas dan bawah. Napas yang kutarik lupa kuhembuskan lagi.

ohhh..
tak tertolong lagi..

saya merasa kehilangan, dia sudah berumur sekitar 5 bulan. ukurannya sebesar kaki orang dewasa. sekarang tinggal 7-8 ekor..
saya hanya bisa ikhlas menerima keadaan, harus bagaimana lagi??

tapi alhamdulillah, dia dapat diterima dengan ikhlas di pangkuan tetangga saya..
jujur, saya ndak doyan dengan dagingnya..
klo dimasak, dagingnya itu "ginjur-ginjur" (bahasa indonesianya apa ya?, lembek gitu lah..)
karena ukurannya yang uda terlalu besar, jadi hambar, g ada rasa gurihnya klo dimasak..

pasti nanti sampe rumahnya, langsung di potong2..
ish.. ndak tega saya ngebayanginnya..
udah ahh..
malah tambah ngerasa kehilangan saya nanti,
sekian berita duka dari saya pagi ini, selamat menjalankan aktivitas anda..

selamat jalan lele ku sayang..



Jumat, 11 Februari 2011

Gerbang Sudut Pandangku terhadap Sastra

malam ini saya coba posting puisi ibu saya, yang telah membuka sudut pandang saya terhadap sastra..
tapi setelah saya koreksi, ternyata sudah pernah saya posting dibulan maret 2009..
ini dia puisinya :


#biarkan#

biarkan kerikil itu
diam di dadaku

biarkan kerikil itu menjamur, busuk, dan berdebu
seirama dengan lapuknya sang waktu

biarkan dengan kerikil itu
aku hapus
sebuah nama yg telah
lekat. . .
pekat. . .
dihatiku. . .

"namamu"



itulah puisi yang membuat saya merubah sudut pandang saya terhadap sastra.
sekilas, tidak ada yang "wah" dari puisi ini, karena diksi yang digunakan terlalu sederhana menurut saya..
tapi, setelah di perhatikan..
bait 1-3 berisi kebencian, kekecewaan, gondok (apapun namanya) yang sangat dalam terhadap seseorang. sehingga penulis berkeinginan untuk melupakan semua tentang orang tsb.
tapi apa yang terjadi di bait ke-4?
satu kata yang membuat puisi ini mempunyai nyawa, bisa di bilang ada rasa manis, asam, asin, gurih, sehingga tidak hambar. berharap di bait ke-4 ini akan keluar sebuah nama, atau pun identitas orang yang di benci. tapi ternyata hanya tertulis "namamu". kata tsb seperti menggambarkan penulis belum mampu untuk membenci, belum mampu untuk melupakan hal-hal yang berhubungan dengan orang tsb. bahkan mungkin seperti tak tega untuk mengungkapkan siapa sebenarnya..

bagaimana menurut anda?
mungkin hanya ini yang sanggup saya uraikan. jujur, saya belum puas menguraikn puisi itu..
tapi saya kurang mampu untuk mengejawantahkan dan menuliskannya..
salam..


Kamis, 10 Februari 2011

"ngambil dari mana mas?"

saya tidak pandai bicara di depan umum..
kadang mulut saya tidak cukup mampu mengejawantahkan apa yg ada dalam benak serta pikiran saya. Saya merasa, jari-jemari saya (Melalui puisi) lebih mampu megungkapkan perasaan dan gejolak hati saya secara lebih bermotif, terperinci serta tersusun dengan rapi…

tapi, banyak yang tidak percaya bahwa saya suka puisi, pasti bilang "ngambil dari mana mas?", hehe..
saya hanya bisa senyum, sambil nahan sakit..
seperti postingan sebelumnya, saya sudah memasukkan puisi itu di catatan fb 2 tahun yg lalu, itu pun sudah saya tulis setengah taun sebelumnya di buku usang saya..
banyak temen fb saya, bilang.. "tampangmu opo iso nulis koyo ngono?"
(liat dari tampangmu aja, apa bisa nulis kaya gitu?)
memang kenapa dengan tampang  saya?heheh..

kenapa puisi?
ibu saya seorang guru bahasa indonesia, beliau suka dengan sastra. terutama novel..
tapi ada satu puisi singkat karya beliau yang sangat mengena, menurut saya..
ingin saya posting, tapi g sekarang.
mulai dari situ, saya jadi tertarik dengan bermain metafora..

di sini, saya hanya mencoba menyuguhkan apa yang terjadi pada hidup saya, pengalaman saya..
artikel dan postingan yang saya copy, pasti saya kasih sumbernya..

percaya/tidak? terserah anda, saya hanya senyum saja..  :)

Rabu, 09 Februari 2011

Puisi Lamaku


#Bunga ini Untukmu#

bunga ini
sekedar wangi dalam metafora,
sedang tangkainya hidup hanya dari bait dan rima

bunga ini untukmu,
namun
warna, aroma, dan seperti apa di kala senja
seluruhnya ku serahkan padamu,
bagaimana engkau melukiskannya sendiri di batinmu

bunga ini,
tak perlu tanah, air dan udara
cukup engkau rawat dia
di dalam benakmu, bersama redup debar
dan kerlip imajimu,
dia tak kan layu

bunga ini,
untukmu...