Rabu, 09 Maret 2011

reshuffle untuk rakyat atau jabatan?


sekarang ini kalau kita liat tv tu pasti isi beritanya tentang rencana reshuffle kabinet, perombakan koalisi gitu yah? (punten sebelumnya, saya mah kurang ngerti.. tapi saya coba berpendapat di sini..)

kalau dicermati (ga perlu orang pinter, yang g sekolah aja pasti ngerti), reshuffle yang akan dilaksanakan ini bukan karena alasan untuk menaikkan kinerja para menteri, tapi lebih di dominasi dengan alasan politik.
jika benar perubahan susunan kabinet didasarkan pada alasan politis, maka perubahan yang dilakukan pemerintah tidak akan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Buat masyarakat ini tidak ada untungnya, hanya melanjutkan kegaduhan politik saja.
hah.. tolonglah pak.. jangan cuma memikirkan posisi jabatan sendiri, sedangkan rakyat anda itu untuk makan sehari 3x saja masih buanyak yang ga bisa..
perubahan susunan kabinet itu, seharusnya dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja kabinet yang dilakukan oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

kalau Presiden jadi ngutak-ngatik susunan kabinet maka yang harus dilakukan adalah merasionalisasi kabinet dengan mengganti menteri-menteri yang dianggap kurang mampu. Lha, Kalau menteri mewakili partai, maka harusnya orang yang mampu sehingga tidak menghambat pemerintahan. jangan cuma mengutamakan representasi politik.

heheh, semoga saja yang saya pikirkan ini salah..
saya cuma pengen indonesia punya martabat di mata negara lain.
sudah cukup terinjak-injak harga diri bangsa ini dengan carut-marutnya PSSI, sampai-sampai majalah negara lain menceritakan kebobrokan ketua dan pengurusnya..


ya Allah..
semoga, jika memang untuk indonesia..
amin..

Tidak ada komentar: