Senin, 02 Mei 2011

Aku dan Purwodadi



Purwodadi-kata yang gak asing untuk masyarakat Jawa Tengah. Kota Kabupaten kecil dan paling jelek jalannya, Purwodadi dikenal pula dengan kota Swikee
(what is SWEEKE? SWEEKE means CHUI KEA in hokkien). Orang Cina Purwodadi dulunya kebanyakan ahli masak kodok. Kenapa? karena menurut kisah, Purwodadi adalah sebuah Rawa yang dadi (jadi kota) maka disebut Purwodadi. Purwodadi sendiri dibangun oleh Belanda.

Menurut Sejarah, Kabupaten Grobogan berdiri ada 2 : Chandra sengkala hari jadi grobogan adalah “kombuling cipto hangroso jati”.
Surya sangkala hari jadi grobogan adalah “kridhaning hangga hambangun praja”

Ceritanya pada saat itu susuhunan amangkurat iv mengangkat seorang abdi yang telah berjasa kepada sunan,

Bernama NG. Wongsodipo menjadi bupati monconagari (taklukan raja) grobogan dengan nama rt martopuro pada 21 jumadilakhir 1650 saka atau 4 maret1726. Dalam pengangkatan ini ditetapkan pula wilayah yang menjadi kekuasaannya yaitu : . Sela, teras karas, wirosari, santenan, grobogan, dan beberapa daerah di sukowati bagian utara bengawan solo
(serat babad kartasura / babad pacina : 172 – 174).

Oleh karena kota kartasura pada waktu itu sedang dalam keadaan kacau, maka rt martopuro masih tetap di kartasura. Sedang pengawasan terhadap daerah grobogan diserahkan kepada kemenakan sekaligus menantunya bernama rt suryonagoro (suwandi). Tugasnya menciptakan struktur pemerintahan kabupaten pangreh praja. Seperti adanya bupati, patih, kaliwon, pamewu, mantri, dan seterusnya sampai jabatan bekel di desa–desa, Dengan ibu kotanya di grobogan. tetapi pada tahun 1864 ibukota kabupaten grobogan dipindah ke Purwodadi oleh Belanda

Dipimpin oleh rt. Adipati martonagoro 1864 – 1875 dan sampai sekarang ibu kota kabupaten grobogan masih di kota Purwodadi.

tempo doeloe




beda ya, sama yang sekarang.. hehe..


Purwodadi saat ini merupakan sebuah daerah agraris, dan industri sama sekali tidak berkembang di daerah ini. Sebagai ibu kota kabupaten Grobogan, Purwodadi saat ini mulai berbenah dengan kotanya. banyak permasalahan misal jalan yang menghabiskan biaya besar, tapi belum bagus juga. serta invfestor yang kurang tertarik dengan keadaan ekonomi kabupaten ini.
Udara di Purwodadi cukup kacau, tapi masih jauh lebih baik dibanding sama Bandung... haha..




Siapa yang kuat dia yang menang, itulah hukum di Purwodadi
(masih menganut hukum rimba):p

Kejelasan cara pengurusan ijin juga tidak pernah ada di kota ini. Berapa tariff sebuah rekomendasi Bupati untuk suatu usaha? saat ditanyakan pada kantor perijinan jawabnya "tidak tahu, ya bupati yang menentukan.."
KOK ya ijin usaha pake rekomendasi bupati, bukannya rekomendasi itu bupati dan legeslatif mestinya. Purwodadi para legislatifnya banyak yang diam. Lewat jalan parah tiap hari, anggota dewan nya juga gak ada lobby baik ke pemerintah daerah tingkat 2 maupun ke pemerintah provinsi. kok bisa? karena uang mulai bicara..
Untuk menjadi penguasa di Purwodadi, masyarakat menganggap uanglah yang menentukan pilihan.



ada satu yang paling khas dari purwodadi, kalo anda semua belum nyobain, belum sah hukumnya melancong ke purwodadi (status tidak diakui, hahah..)
yang khas adalah, kecapnya.. merasuk sampai ke tulang.. :D




• Kecap Purwodadi ini berasal dari Jl. Siswa 12 Purwodadi, Kabupaten Grobogan
• Produk ini dibuat oleh Ny. Oei Hok Hoo (78 thn) dan sudah dikenal sejak tahun 1960
• Pada tahun 1930, kecap ini dikenal dengan nama kecap cap Potret
• Pengubahan merk kecap ini terinspirasi dari merk teh oleh suami Ny. Oei Hok Hoo
• Kecap ini diproduksi 480 botol setiap harinya. Cara pengolahannya manual, tanp menggunakan mesin canggih.
• Bahan baku kecap ini : kacang kedelai, gula, garam yang direbus menggunakan wajan besar.
• 480 botol kecap ini memerlukan 50 kg kedelai, 100 kg gula jawa, dan 10 kg garam dengan proses selama 1 minggu.
• Kecap ini sudah diakui rasanya oleh Kalangan Luas.


ada satu lagi yang saya kangenin dari purwodadi, emm.. apa ya? kasi tau g ya? hahah..
jawabannya adalah sego kucing (nasi kucing). bukan berarti lauknya daging kucing.. tapi lebih pada cara penyajian dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk pakan kucing. Nasi kucing adalah sebentuk nasi rames, pake tempe kering, teri goreng, sambal goreng, babat, bandeng, usus, kepala atau cakar ayam serta sate telur puyuh. yang saya paling kangenin tu mendoan bakar :'( 
biasanya ditemenin sama es krampul ( campuran teh sama jeruk nipis)  teh, jahe, susu, kopi, dan udud (rokok) untuk mengarungi malam.. gojeg (bercanda), atau pun jagongan/cangkrukan (berbagi pengalaman).






hmmm...purwodadi, kadang ngangenin, kadang nyebelin (sebenernya yang nyebelin pemerintahnya) heheh..
semoga saja, rakyat semakin kritis dan memilih pemimpin lebih berbobot. TIDAK MEMILIH PEMIMPIN KARENA MEMBERI UANG UNTUK DIPILIH. Hilangkan money politic. Emang kadang kalanya kita kalah pemilu karena terlalu idealis dalam berkampanye dan menentang bagi-bagi uang. Tapi ini akan mendidik masyarakat menjadi masyarakt positif. Calon yang berkampanye di daerah manapun pasti berusaha dengan segala cara, curang, ataupun melanggar aturan kampanye agar menang… MAKA saatnya masyarakat Purwodadi menyuarakan melalui media yang ada.. koran, INTERNET, FACEBOOK, SMS…
kalo masih g didengerin, pemilu selanjutnya g usah milih.. golput saja..
hahah..
apa jadinya kalo calonan bupati, g ada yang milih ya? hahah...
:D

16 komentar:

Anonim mengatakan...

good posting brother..lanjutkan

ari guneslord

zam mengatakan...

maen ke purwodadi atuh..
:D

Anonim mengatakan...

Wah jadi kangen..itu kampung halaman saya :')

Titus Dennis mengatakan...

Wah jadikangen.
itu kampung halaman ku :')

zam mengatakan...

purwodadinya mana mas? :)

q_thrynx mengatakan...

ternyata banyak juga ya yang nulis tentang purwodadi... :D

salam kenal

zam mengatakan...

salam kenal juga, makasih ya :D

Anonim mengatakan...

Kgen bget q am kmpung halamanq
PURWODADI TERCINTA

kyohyehyun mengatakan...

klo q ditanya temen2q, darimana asalnya...,cukup q katakan klo q berasal dari kabupaten dengan predikat jalan terjelek...
pasti sudah tahu semua,,,ayo kita membangun Purwodadi smg mnjadi kabupaten yg unggul :)

galih3h mengatakan...

kotaku yang malang :( :(

Anonim mengatakan...

Cintakan tanah air sebagian dari iman.Menjaga dan mengawalnya satu kewajiban...moga makin bertambah imannya wong purwodadi

Anonim mengatakan...

wah kota kelahiranku sampai sekarang masbro,...

jelek memang,gak ada bagus2nya,..

tapi apa kata,...di kota inilah saya besar + banyak pengalaman berharga yang tidak ternilai harganya,....

i love Purwodadi 'till the end of the world!

gunawan mengatakan...

Salam thiwul sangking kawula purwodadi (cah gading saiki neng jakarta hee he)

FIKAZ mengatakan...

jadi kangen sama PWD, padahal sebenernya kota kelahiran istriku, tapi rasanya aku sudah lekat & tak asing lagi sama PWD.
Kangen juga sama garang asem deket lampu merah. hmmm... nyummy..
Nice share mas, salam.

Unknown mengatakan...

Meskipun aq bukan ASLI purwodadi ,cuma aq bangga dengan PURWODADI (Maaf bukankarena aq dapat orang Purwodadi) kerana aq penduduk sini sekarang, Siapa lagi yang akan ikut membangun Purwodadi kalo tidak dari warga sendiri.Kalo ajakan GOLPUT itu bukan Kata yang bijak untuk kemajuan Purwodadi.soalnya suatu negara,propinsi ataupun kabupaten nggak akan mungkin berjalan bila tidak ada pemerintahan yang syah,ujung2nya akan timbul berbagai macam ketimpangan sosial yang mana akan banyaknya Tindakan Kriminal karena nggak adanya pemerintahan.kalo masalah pilihan itu keluar dari nurani pemilih, untuk kemajuan Purwodadi mari sambung persaudaraan/silaturahmi antar warga , kuatkan semangat dimulai Akar Rumput . Insya Allah Puwodadi akan berkembang. Amin

Kholid mengatakan...

Keren tulisanmu bro. Masing inget sama aku ngga Us?

Saya tunggu tulisan2mu tentang Purwodadi Grobogan.
Kita memang butuh perubahan ke arah positif!