Sabtu, 28 Mei 2011

royokan bal

Gegap gempita royokan bal di wembley nyamber ke negri kita. Saya tak habis pikir begitu banyak org yg membicarakannya. Dari teman jagongan, teman kosan sampe di sudut kelas, tak jauh membicarakan acara royokan bal ini. menunggu hingga jam 2 dini hari nanti pun serasa lama untuk para penggembira botohan. Saya sampai gregetan untuk membelikannya di pasar rumput biar tiap pemain keduman siji siji dan puas dolanan bal karepe dewe dan ora tukaran.
"Raimu..", sahut teman ketika saya utarakan goodwill saya itu.
saya ngomong gitu, soalnya chelsea sama real madrid sudah ngesot duluan balik ke kandang.. haha..



saya pernah baca di blog orang Nun jauh d dekat tulang bawang lampung yang dikelilingi alas penuh celeng dan kethek sana, mungkin tak menemui rame topik serupa di kutha mbandung ini.
Kenapa..?
Butuh 60ribu untuk langganan listrik dari genset yang hidup dr jam 6 sore sampe jam 12 malam per rumah.
Ini fakta riil, diluar itu 20ribu musti dikeluarkan untuk sekedar madhangi omah. Silakan anda itung sendiri, matematika anda mungkin lebih jago dari saya.
Perlu investasi jutaan rupiah untuk menikmati listrik yang mati murup sakarepe dewe dengan membeli genset sendiri. Maintenance dan konsumsinya..?
Gimana dengan pasal 33 UUD 1945? Tak perlu dibahas kalau msh perlu minyak tanah campur lengo pet di sana..
Ketika minyak tanah melambung, solar lebih murah merekapun kembali mengandalkannya dengan perjalanan antara 20an km. Masih dekat sih..

Saya cuma tersenyum saja menikmati fakta sudut negri ini,
(kembali melenakan diri dengan hidup mengkota seperti adanya di sini aja ah..)

Tidak ada komentar: