Jumat, 19 April 2013

My Pets is my everything




malem ini nulisnya rada serius dikit.


curcol gapapa ya..
jujur, sebenernya saa merasa berdosa kepada ibu & bapak saya..
karena saya tak pernah bercerita bahwa saya memelihara ular ...
bahkan di blog ini saya belum pernah cerita sedikit pun tentang reptil-reptil saya. tetapi saya berani melakukan dosa itu dengan pertimbangan bahwa saya dan orang tua saya sudah hidup terpisah (orang tua saya tinggal di jawa dan saya tinggal dibandung). 

bayangkan, kamar kost ukuran 3x3 dihuni banyak sekali pet, mulai dari molurus dwarf, chondro, auffenbergy, sugar glider, iguana, ahh.. cape nyebutnya satu-satu.
temen komunitas, pasti dukung 100%

tapi banyak juga yang bilang hobby reptil saya bisa menganggu konsentrasi saya terhadap kuliah... skripsi..
saya bisa memahami itu... point yang tak bisa membuat saya melawan... sungguh dilematis... disamping saya tak bisa memaksakan ego saya karena memang ada hal penting yang harus saya prioritaskan.....tetapi saya sudah terlalu jatuh cinta dengan reptil....bukan bermaksud berlebihan atau lebay... tapi hal ini membuat saya galau...


ada temen yang bilang "mungkin kamu sebaiknya membelokan hasrat kamu dari reptil... mungkin memang kamu tidak bisa memelihara...tapi kamu bisa kan mendalami, mempelajari reptil.... tanpa harus memelihara...atau kamu kan bisa mendalami fotografi dan jadikan reptil2 itu sebagai objek fotografi sehingga kamu bisa menjadi fotografer yang expert dalam memfoto reptil..."

dalam hati saya..." is easier said than done...."
(semoga ga blepotan inggrisnya)

Minggu, 14 April 2013

biker sejati?

Kalau kita ngomong tentang biker sejati itu apaan???  Jawabnya 
hanya satu mau jadi biker sejati ya harus PERCAYA DIRI.




"Mau jadi bikers pengguna matic kek, Harley Davidson kek, 
Superbike kek ataupun Supermoto loe mesti enjoy dengan 
jati diri loe! Selama loe pecinta dan hidup di ranah roda dua, 
Loe tetep diakui sebagai bikers! Terlepas dari hobi loe turing 
ke luar kota, anak klub atau privateer, balapan di sirkuit atau 
walau cuma hang out pake motor cafe to cafe. Peduli amat 
orang ngomong apa, yang penting kita enjoy dengan apa 
yang kita lakukan selama enggak merugikan orang-orang 
di sekitar kita". 



Kamis, 11 April 2013

Bahasa Inggris Tak Diajarkan Lagi di SD Makassar

telat, ga pernah baca beritaaaa 
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kurikulum 2013 akan diterapkan mulai pada awal tahun ajaran baru 2013/2014 di Makassar. Pada kurikulum teranyar ini, terdapat perubahan mata pelajaran diajarkan pada jenjang sekolah dasar atau SD. Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial akan menjadi mata pelajaran tematik. Bahasa Inggris akan dihapus.
"Dalam kurikulum baru nanti, pelajaran bahasa Inggris akan dihapuskan dan kami mengharapkan sekolah fokus pada pendidikan karakter dan pelajaran bahasa Indonesia," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhiddin, Kamis (28/2/2013).
Pada kurikulum sebelumnya, bahasa Inggris menjadi muatan lokal. Bahkan ada yang menjadikannya wajib.(*)
Penulis : Anita Kusuma Wardana
Editor : Edi Sumardi

Bitch please!!
trus mereka akan dibiarin fasih bahasa ini:
KAMUS CYUS MIAPAH
Ciyus = Serius
Miapah = Demi Apa
Cungguh = Sungguh
Binun = Bingung
Akooh = Aku
Cemungudh = Semangat
Gudnyus = Good News
Masya ? = Masak
Lahacia = Rahasia
Amaca ? = Ah Masak
Kiyim = Kirim
Ca Oong Cih ? = Masa Boong Sih
Macapah ? = Sama Siapa
Maacih = Makasih
Macacih ? = Masa Sih

WTF!!!!!!







Selasa, 09 April 2013

cuma balibul




menurut penelitian Andhika D.K (2013), menyatakan bahwa

 "cinta itu, cuma kepura-puraan yang konstan.."

entah itu penelitian betul adanya, valid atau tidak pasti anda bisa mikir dan menebak sendiri. dan saya lebih memilih diam dari pada sekedar basa-basi tentunya...

nb : dalam hati saya, itu sih cuma balibul, ga usah di gagas

"soto campur - campur"

aku sering makan soto di deket perempatan buah batu (ga sering2 juga si sebenernya wekekek..). 
rasanya enak polll... kuahnya joss, "mlekohh.." dagingnya ga ecek-ecek. 
kenyang? jangan ditanya. 
harga?  jangan kaget klo tidak murah untuk ukuran warung kaki lima ….. 
satu piring nasi plus soto campur dihargai hingga kisaran Rp 10.000,- .
eits, jangan bilang mahal kalo belum nyoba ya..
awalnya dulu juga gitu, tapi pas uda nyoba ga nyesel. kenyangnya bisa tahan sampe besok siang, maklum anak kos #ehh

Warungnya sederhana dari tenda biasa, cenderung kurang bersih, ditambah racikan tangan si mbok secara langsung tanpa adanya tabir yang menghalangi jemarinya meracik soto andalannya. 
higienis? gausah sok bersih kalo makan di pinggir jalan, karena memang ini adanya.. 
tapi mungkin disitu juga letak kenikmatnannya. 

Warung tersebut berdiri dipinggir jalan Raya buah batu menempel pada dinding pagar beton, sama dengan sebagian besar pedagang yang tidak memiliki lapak yang sah atau legal.. 
Kenapa ya ? apakah mereka tidak mampu mendirikan bangunan ditempat yang legal? 
kayaknya gak juga …. ditempat tersebut demand-nya sangat besar, ga kenal waktu. pagi, siang, sore, malem rame teruss. malahan cenderung macet (kekekekek) sedangkan pemanfaatan lahan yang berpagar beton tadi, oleh pemilik belum di optimalkan. 

Ketika permintaan ato demand ada, lalu kesempatan tersebut tidak disia-siakan..
apakah salah? jangan kita yang memutuskan …. 
jangan cuma mikirin masalah legalitas. legalitas itu cuma formalitas doang!!
Kita lihat dari sudut pandang yang lain, apa itu ? 
bahwa kebanyakan rakyat Indonesia itu bukan pemalas !!! malah pekerja keras. 

Tapi apa bentuk dukungan pemerintah terhadap mereka ? 0 (nol) besar!!!! 
malah sibuk mintain retribusi dari mereka, tau-tau nanti diusir, suruh pindah.
lalu pemerintah kita mikirin apa dan siapa ? 
ya gak tau, yang jelas banyak sekali rakyat indonesia yang tidak tersentuh oleh kebijakan pemerintah, dan mereka bisa survive, bisa hidup. 
Malaskah rakyat Indonesia ? maka dengan tegas kita bisa bilang ”TIDAK”.

Sabtu, 06 April 2013

“Sejatine Urip Kuwi Gawe Urup”

sejatine urip kuwi gampang, nanging urip sing sejati iku ora gampang
Sesungguhnya hidup itu mudah, namun hidup yang sesungguhnya tidaklah mudah, kira-kira demikian artinya.

Sudahkah kita memaknai kehidupan yang kita jalani saat ini? 
Apa sih tujuan hidup kita? 
Mengapa kita hidup? 
Sampai kapan kita hidup? 
Sudahkah kita bersyukur, bahwa sampai hari ini kita masih memiliki kehidupan itu? 
Tiba-tiba saja pertanyaan itu berkelindan di benak saya. Selama ini saya merasa, bahwa hidup saya sekedar menjalani, sak derma nglakoni, kadang memang terasa kosong, karena yang kita lakukan sekedar rutinitas, sedemikian rupa sehingga kita terjebak didalamnya...

*nb : gambar dr mas jay