Dalam kegelapan terbalut sunyi, sebuah kesempatan
kembali kudapati diri
ini sendirian bercengkrama sendu.
Beberapa wajah itu menyapaku.
Wajah-wajah yang membuatku tak bisa lagi menahan air mata.
Mengiba
ampunan dan permohonan kepada Tuhan.
"ya Allah, wajah itu pernah
memintaku menjadi lelaki yang kuat dan tangguh.
Yang mengajakku menjadi
insan seperti yang Kau minta".
Dan wajah itu, tatapannya menghakimiku
dengan putusan-putusan yang membuatku
tak kuasa melanjutkan waktu yang
tersisa, bahwa aku telah sesat, bahwa aku terlanjur kafir.
Ya Allah,
kemudian wajah yang itu tak lama tadi kulihat dia juga bersimpuh mendoakan seorang aku yang tak pernah membuatnya sedikit saja tersenyum.
Aku tak minta dimatikan, aku tak minta kembali
dihidupkan dalam kesucian.
Yang aku minta, disisa waktu yang Kau
berikan, jagalah aku,
sadarkan untuk segera memperbaikinya sebelum tiba
waktuku.
Aku tak ingin membebani, aku pun tak ingin membuat wajah-wajah
itu menyesal.
Aku tak ingin meninggalkan dunia ini dengan keadaan
kekecewaan padaku.
Sungguh, aku tak tahu harus bagaimana memulainya ...
mungkin sebenarnya Engkau telah menjawabnya dengan caramu yang sungguh
menakjubkan.
Tapi kurasa aku masih belum mampu memahaminya.
YA ALLAH, Ya
Tuhanku...
saat ini kupanggil-panggil namamu, tanda aku sangat
membutuhkanmu,
sadarkan aku, sadarkan aku, sadarkan aku. Selamatkan aku
dari tipu daya ini.
HANYA PADAMU, SUNGGUH HANYA PADAMU YA RABB..."
masih
dalam selimut kebingungan, bingung dari sosok diriku ini, yang sangat
hina.
Aku hanya mampu pasrah padaMU YA RABB...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar