Selasa, 02 November 2010

menjadi tua takkan pernah mudah [kangen mbah uti]




Menjadi orang tua bukan hal yang mudah, kawan…

Sama sekali bukan hal yang mudah…

Maksudku orang tua, bukan saat menjadi ayah dan ibu, namun seseorang yang telah memasuki masa tua…

Entah bagaimana, beberapa hari terakhir, aku banyak menemui hal-hal yang berhubungan dengan hal ini….

Menjadi orang tua tak akan pernah mudah…

Saat merasa tak dibutuhkan lagi oleh anak-anaknya, yang sudah menikah, atau bekerja…

Saat tak lagi merasa berguna…

Ingin melakukan sesuatu, tapi untuk siapa?

Sampai terkadang, saat anak2nya tengah asik dengan keluarganya, untuk sekedar ikut nimbrung saja, ada perasaan tak berada di tempat yang seharusnya…

Pernahkah kalian sekedar bercakap, berbagi perasaan dengan mereka?

Paling tidak, dengan kakek nenek kalian?

Sadarkah kalian, mereka akan menceritakan hal yang itu-itu saja?

Bukan, bukan karena mereka mereka mulai lupa sudah pernah menceritakannya, namun, mereka seolah ingin mengingat kembali, saat mereka masih berguna, masih dibutuhkan keluarga mereka dan mereka ingin kalian ikut sedikit, saja menghargainya…

Terkadang, kita berfikir, atau memutuskan bagi mereka, bahawa saat mereka telah lanjut usia, yang terbaik bagi mereka adalah berdiam diri di rumah, istirahat dan sebagainya…

Dan kita lalai, untuk mengajaknya berbicara, atau sekedar menanyakan kabarnya, walau kita bertempat di satu rumah, kita hanya berbicara seperlunya, bahkan berusaha mengabaikannya, dengan alasan, banyak yang harus di kerjakan, dan itu tanpa bantuan mereka…

Taukah kalian, hal itu akan memperparah keadaan mereka?

Tubuh mereka, yang sudah tak dapat lagi diajak bekerjasama melakukan banyak hal, secara otomatis akan membuat mereka lebih peka mengenai kegunaan mereka hidup di dunia….

Lalu, kita memperparah dengan mengira kita mengambil jalan terbaik baginya?

Lalu kita mengeluh, saat mereka mulai mudah marah, mulai rewel, mulai keras kepala…

Tidak ada pengertian, malah selalu menyusahkan…

Lalu kita mengabaikannya, bahkan selalu menekuk wajah saat berada di sekitarnya…

Tak pernah kita sadari, tatapan sayang yang mereka tujukan kepada kita, uang yang sedikit-demi sedikit mereka sisihkan untuk diberikan kepada kita…

Tak pernah pula kita sadari, tetesan air matanya, saat menangis dalam tidurnya, setelah seharian diabaikan anak cucunya…

Lalu, aku tercenung, kawan…

Hidup seperti apa yang aku inginkan saat aku menjadi tua nanti?

Yang jelas, bukan yang seperti ini…

Sama sekali bukan…

Aku tak ingin diacuhkan…

Aku tak ingin didiamkan…

Apalagi diabaikan…

Aku ingin disayang, seperti aku menyayangi anak-anakku saat aku membesarkan mereka…

Aku ingin diperhatikan, di sisa-sisa akhir umur yang ALLOH berikan, setelah segala perhatian yang aku berikan kepada anak-anak yang ku perjuangkan…

Aku ingin dimengerti, dengan segala kelemahan tubuh yang mulai menggangguku, sehingga menghalangiku untuk membantu anak-anakku memenuhi kebutuhan mereka…

Karena dulu, aku pernah kuat, saat anak-anakku mengadu, berkeluh, berkesah, dan berharap aku menguatkannya… aku pernah kuat, saat berusaha mencukupi apa yang mereka inginkan, dan aku takkan rela saat mereka kekurangan…

Aku ingin dimengerti, dengan segala kealpaanku mengingat, bahkan mungkin lalai mengingat nama anak-anakku sendiri…

Karena sebenarnya, aku tak ingin lupa…

Aku tak mungkin ingin lupa, anak-anakku, separuh jiwaku, yang lahir dari rahimku, yang besar di mataku, yang tumbuh di tanganku…

Jika seandainya mungkin, bahkan aku ingin menyimpan ingatan itu di sebuah kotak, lalu selalu membukanya saat aku merasa akan lupa…

Aku ingin ditopang, saat langkahku tak lagi jejak, saat tubuhku tak lagi tegak, layaknya aku menjejakkan langkah mereka, menegakkan tubuh mereka, saat mereka membutuhkannya…

Lalu, cucu-cucuku…

Yang bahakan terkadang tak sadar seberapa besar sayangku…

Pengingatku, bagi anak-anakku…

Malaikat-malaikat kecil yang menyadarkan, betapa beruntungnya aku…

Aku ingin jadi bagian dari semua bagian itu…

Jadi, bagi kalian yang masih memiliki ayah dari ayah, ibu dari ayah, ayah dari ibu, ibu dari ibu…
Bersyukurlah…

Sesekali, ajaklah mereka bercerita, berbagi rasa…

Ajaklah mereka melakukan sesuatu bersama…

Jangan bosan, jangan mudah terpancing amarah atas segala kelalaian mereka, karena sejujurnya, mereka tak pernah ingin lalai…

Karena orang tua kalian yang kalian sayangai kini,ada karena mereka yang banyak mengorbankan diri …
Lalu, kalian akan menyadari, betapa mereka sungguh, sungguh sangatlah berarti…

Dan berharap saja, ALLOH akan membalasnya, bukan saat ini, namun saat kita tua nanti…